MENITI JANJI BIDADARI (Moga Kita Berjumpa di Surga-Nya)
Assalamu’alaikum
w. w.
Aloha everyone.
Thanks to read this post. May Allah bless you all.
Yaps here I am, liburan telah usai dan sudah kembali pada
rutinitas. Sebelum tenggelam dalam pergulatan sengit semester 4, aku mau post review
buku dulu. Ini adalah buku terakhir yang aku baca pada liburan semester 3. Langsung
saja cekidot.
JUDUL : Meniti Janji Bidadari
PENULIS : Saiful Ardi Imam
RATING : 3.5 dari 5
SINOPSIS :
“Jauhar sudah
dipersiapkan oleh gurunya, Imam Mudo, untuk menjadi seorang anggota Gerakan Paderi
yang mumpuni. Bukan hanya dari segi agama, ia juga dilatih bela diri Tifan Pho
Khan, belajar merakit senjata. Bahkan, Imam Mudo juga melamar Jauhar untuk
Nilam, keponakannya yang cantik.
Belum sempat
Jauhar menyampaikan keputusannyaatas lamaran itu, ia terlibat kasus pembunuhan.
Akibat difitnah, ia diputuskan harus pergi dari kampung dan tidak boleh kembali
selama tiga tahun. Peristiwa itu membuatnya membulatkan tekad untuk berdagang,
mengikuti wasiat ayahnya.
Jauhar bertekad
mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya di perantauan. Agar tak lagi direndahkan.
Agar tak lagi tertindas. Ajakan mask ke Gerakan Paderi tak lagi dihiraukannya.
Sebuah kisah
pencarian jati diri, persahabatan di tengah kaum Paderi dan kaum adat di tengah
perjuangan melawan Belanda.”
Buku ini menceritakan tentang perjalanan Jauhar yang
ingin menjadi pedagang untuk menaikkan derajatnya sehingga tidak direndahkan
orang di kampungnya. Diceritakan pula bagaimana perang dingin antara kaum agama
(Kaum Paderi) dengan kaum adat di daerah Minangkabau. Jauhar yang akan
dijodohkan dengan Nilam malah dituduh melakukan pembunuhan dan diusir dari
kampung. Kemudian merantau dengan modal seadanya dan tekad yang kuat. Namun, kenyataan
berkata lain. Di perantauan Jauhar mendapat masalah yang lebih berat karena
menolong seseorang. Jauhar dijebak dan tertangkap oleh anggota Paderi. Hati
Jauhar semakin tak karuan karena kemudian neneknya meninggal dan Imam Mudo sudah
tidak mempercayainya dan hendak membatalkan lamaran.
Cerita sangat kental dengan adat Minangkabau dan Gerakan
Paderi di sana. Sehingga saya banyak tahu bagaimana gambaran tentang
perselisihan kaum Paderi dan kaum adat yang sudah mengakar di sana, tentang
adat-adat Minangkabau, tentang pergerakan Paderi. Dulu, saat SMA dan belajar
sejarah, hanya diceritakan bahwa kaum adat dan kaum Paderi bertentangan. Namun,
saya belum tahu bagaimana wujud pertentangan itu dalam kehidupan sehari-hari. Di
buku ini kalian akan mengetahuinya.
Selain itu, dari buku ini juga saya belajar bagaimana
agama Islam benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya
ibadah ritual seperti sholat, tapi juga bagaimana cara menyelesaikan sesuatu
dengan hukum Islam. Terlihat dalam cerita bahwa Jauhar yang difitnah tidak bertindak
kekerasan dan justru menerima dengan tabah. Nilai saling menolong karena muslim
bersaudara juga tergambar saat Jauhar mendapat musibah bertubi-tubi. Banyak orang
yang senantiasa membantunya karena Jauhar tidak bersalah. Tidak seperti sekarang,
banyak orang mengaku beragama Islam, namun tindak-tanduk kesehariannya sama
sekali tidak mencerminkan bahwa dia seorang muslim. Sesama muslim, namun saling
menggunjing.
Mungkin itu dulu reviewnya. Masih belajar bikin
review yang bagus dan bener. Kritik dan saran yang membangun silahkan komen. Okenggg.
Bye dulu yaa. 😊
Wassalamu’alaikum w. w.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar