Senin, 15 Januari 2018

BOOK : MENITI JANJI BIDADARI

MENITI JANJI BIDADARI (Moga Kita Berjumpa di Surga-Nya)
Assalamu’alaikum w. w.
Aloha everyone. Thanks to read this post. May Allah bless you all.
Yaps here I am, liburan telah usai dan sudah kembali pada rutinitas. Sebelum tenggelam dalam pergulatan sengit semester 4, aku mau post review buku dulu. Ini adalah buku terakhir yang aku baca pada liburan semester 3. Langsung saja cekidot.

JUDUL      : Meniti Janji Bidadari
PENULIS  : Saiful Ardi Imam
RATING    : 3.5 dari 5
SINOPSIS :
                “Jauhar sudah dipersiapkan oleh gurunya, Imam Mudo, untuk menjadi seorang anggota Gerakan Paderi yang mumpuni. Bukan hanya dari segi agama, ia juga dilatih bela diri Tifan Pho Khan, belajar merakit senjata. Bahkan, Imam Mudo juga melamar Jauhar untuk Nilam, keponakannya yang cantik.
                Belum sempat Jauhar menyampaikan keputusannyaatas lamaran itu, ia terlibat kasus pembunuhan. Akibat difitnah, ia diputuskan harus pergi dari kampung dan tidak boleh kembali selama tiga tahun. Peristiwa itu membuatnya membulatkan tekad untuk berdagang, mengikuti wasiat ayahnya.
                Jauhar bertekad mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya di perantauan. Agar tak lagi direndahkan. Agar tak lagi tertindas. Ajakan mask ke Gerakan Paderi tak lagi dihiraukannya.
                Sebuah kisah pencarian jati diri, persahabatan di tengah kaum Paderi dan kaum adat di tengah perjuangan melawan Belanda.”

Buku ini menceritakan tentang perjalanan Jauhar yang ingin menjadi pedagang untuk menaikkan derajatnya sehingga tidak direndahkan orang di kampungnya. Diceritakan pula bagaimana perang dingin antara kaum agama (Kaum Paderi) dengan kaum adat di daerah Minangkabau. Jauhar yang akan dijodohkan dengan Nilam malah dituduh melakukan pembunuhan dan diusir dari kampung. Kemudian merantau dengan modal seadanya dan tekad yang kuat. Namun, kenyataan berkata lain. Di perantauan Jauhar mendapat masalah yang lebih berat karena menolong seseorang. Jauhar dijebak dan tertangkap oleh anggota Paderi. Hati Jauhar semakin tak karuan karena kemudian neneknya meninggal dan Imam Mudo sudah tidak mempercayainya dan hendak membatalkan lamaran.
Cerita sangat kental dengan adat Minangkabau dan Gerakan Paderi di sana. Sehingga saya banyak tahu bagaimana gambaran tentang perselisihan kaum Paderi dan kaum adat yang sudah mengakar di sana, tentang adat-adat Minangkabau, tentang pergerakan Paderi. Dulu, saat SMA dan belajar sejarah, hanya diceritakan bahwa kaum adat dan kaum Paderi bertentangan. Namun, saya belum tahu bagaimana wujud pertentangan itu dalam kehidupan sehari-hari. Di buku ini kalian akan mengetahuinya.
Selain itu, dari buku ini juga saya belajar bagaimana agama Islam benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya ibadah ritual seperti sholat, tapi juga bagaimana cara menyelesaikan sesuatu dengan hukum Islam. Terlihat dalam cerita bahwa Jauhar yang difitnah tidak bertindak kekerasan dan justru menerima dengan tabah. Nilai saling menolong karena muslim bersaudara juga tergambar saat Jauhar mendapat musibah bertubi-tubi. Banyak orang yang senantiasa membantunya karena Jauhar tidak bersalah. Tidak seperti sekarang, banyak orang mengaku beragama Islam, namun tindak-tanduk kesehariannya sama sekali tidak mencerminkan bahwa dia seorang muslim. Sesama muslim, namun saling menggunjing.

Mungkin itu dulu reviewnya. Masih belajar bikin review yang bagus dan bener. Kritik dan saran yang membangun silahkan komen. Okenggg. Bye dulu yaa. 😊
Wassalamu’alaikum w. w.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Magang di PT Honda Trading Indonesia

Magang di PT Honda Trading Indonesia? Mungkin sebagian dari kalian mengira ini adalah perusahaan yang menjual motor/mobil honda? atau ba...